namaku
rita evelina, biasanya di panggil evlin. sekarang aku 18 tahun
dan memiliki 3 orang sahabat. mereka adalah nana munajat, diva nur, dan
dina rismayu.
sekarang kami telah masuk ke salah satu institusi pendidikan yang ada di
surabaya, dan mahasiswa yang melanjutkan ada dari sumatra, kalimantan,
sulawesi, jawa, bahkan papua.
pada suatu ketika, kami punya kelas english for fun dan di saat itulah
aku bertemu dengan lelaki yang bernama zami dari banjarmasin. di saat
itu tak sengaja pada saat kelas selesai ternyata dompetnya tertinggal.
awalnya evlin yang ingin mengembalikannya tapi diva yang membawanya.
pada saat itu ada liburan untuk buka puasa bersama di salah satu
festival makanan, si zami selalu melucu dan menggodaku. di saat itu aku belum memiliki perasaan apapun terhadap zami.
di suatu ketika di kampus mengadakan caracter building dan tak sengaja aku dan zami sekelas lagi. di hari pertama aku duduk di belakang
zami dan besoknya, zami pun duduk di sampingku, di saat itu lah aku mulai merasakan sesuatu pada zami.
di tambah lagi pada saat ospek kami sekelompok yang namanya
ceret company. di hari pertama kami latihan untuk menyelesaikan name
tag, aransement music dan got talent. pada saat itu aku di suruh untuk
membeli penggaris di kompleks dekat kampus, di saat itu aku meminjam
sepada dan tak menyangka zami juga ingin naik sepeda dan menyuruhku
untuk memboncengnya, tapi aku tidak bisa karena aku kurang tinggi.
selain itu pula zami sangat tinggi. jadi aku mengatakan agar zami saja
yang memboncengnku. pada saat kami berdua mengendarai sepada, zami
menunjukkan kebolehannya dalam mengendari sepeda seperti pembalap
profesional. aku pun ketakutan sambil berteriak dan menarik baju zami
dan zami hanya tertawa.
di saat sampai di toko tersebut aku pun membeli penggaris dan zami membeli
rokok dan susu. pada saat itu aku menyenggol tangan zami dengan
pundaknya. zami heran dan bertanya kepadaku," kamu kenapa?" dan aku pun bertingkah manja ingin di belikan minuman dan zami pun
membelikannya. sepulang itu kami mengendarai sepeda lagi dan zami pun
melakukan hal yang sama ketika pergi. perasanku pun bertambah.
pada malam terakhir ospek aku dan teman temannya berdandan cantik dan
ganteng. pada malam itu aku memakai gaun merah dengan blazer hitam dan
jilbab hitam dan zami hanya memakai kemeja jeans dan celana jeans. di
saat itu para panitia menyuruh kami untuk mencari pasangan dansa.
saat itu aku sangat bingun untuk mencari. awalnya aku ingin dansa
dengan zami tapi saat itu netty temanku sudah bilang kalau zami
berdansa dengannya. aku pun lesuh dan kembali mencari pasangan. lalu aku
pun pergi di samping zami karena ada lelaki yang bernama hafiz teman
zami. tapi, tiba-tiba zami pun memegang kedua pundakku dan berkata
aku ingin berdansa bersamamu. tak lama kemudian nana sahabatku
datang sambil manja dan merengek rengek untuk berdansa dengan zami, dan
zami pun merangkul nana, aku pun merasa sedih. tapi, nana seketika
pergi, dan ternyata nana hanya bercanda. tak lama kemudian panitia pun
menyuruh kami untuk maju untuk berdansa, aku pun menarik zami untuk
maju.
tangan kananku pun memegang pundak zami dan tangan kanan zami
memegang pinggulku dan tangan kiri kami saling berpegangan. saat
itu aku tak sanggup memandang zami dan zami pun begitu.
seminggu setelah ospek ternyata nana dan zami selalu chatting di salah
satu group kampus bbm dengan saling memanggil sayang, aku pun merasa
aneh karena orang yang aku suka itu, ternyata di suakai pula oleh
sahabatku. di saat itulah aku menyerah karena aku sangat mencintai
sahabatku meskipun hatiku sakit.